Jumat, 06 Mei 2016

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

 =D hari ini saya akan membagikan informasi kesehatan tentang BHD (Bantuan Hidup Dasar). Jadi apa sih BHD itu...??
Hello semuanyaa
BHD merupakan tindakan pertolongan pertama yang dilakukan untuk memulihkan kembali seseorang yang mengalami henti nafas dan henti jantung. Sesuai dengan rekomendasi American Heart Assosiation (AHA), terdapat perubahan guideline secara signifikanpada tahun 2010. 





   Perubahan ini mencakup perubahan algoritma ABC (Airway, Breathing, Circilation) menjadi CAB (Compression, Airway, Breathing) serta perubahan kecepatan kompresi. Perubahan ini didasari penelitian yang menunjukkan kenaikan angka survival rates pada algoritma yang baru.
  Jadi gimana sih cara melakukan BHD??
I. Jika menemukan seseorang penderita dalam keadaan tidak sadar, maka lakukan :


  • Perhatikan keadaan sekitar. Perhatikan dulu keselamatan diri sendiri baru menolong orang lain.
  •  Periksa responsif pasien, dengan cara mengguncang tubuhnya sambil memanggil dengan nama (misalnya pak atau ibu), atau dengan mengambil sesuatu yang keras dan tekan pada kuku jarinya, atau juga biasa dengan mencubit mamae pada penderita 
  • Apabila penderita tidak merespon, muintalah bantuan kepada orang-orang sekitar untuk memanggil ambulans dan memanggil tenaga medih yang lebih ahli dan juga untum membantu kita dalam menolong penderita
Jika penderita tidak merespon lakukan CAB
  1. C : Compression
  • Penolong memeriksa nadi penderita yang tidak sadar dengan mempalpasi Arteri Carotis Komunis (yang berada dileher). Palpasi dilakukan selama 5 detik, namun tidak boleh lebih dari 10 detik.

  • Jika penderita memilikiplsasi (denyut nadi), pertolongan ditujukan untuk membebaskan airway dan pemberian bantuan nafas yang adekuat. (a nafas 5-6 detik), periksa kembali secara berkala tiap 2 menit).
  • Jika penderita tidak memiliki sirkulasi nadi, mulailah kompresi dada segera
  • Lakukan dengan 30 kompres dengan kecepatan minimal 100x/1. Kedalaman kompresi sedikitnya 5 cm pada pasien dewasa (pada anak 1/3 kedalaman dada), berikan waktu pengembangan jantung untuk memompa kembali diantara 2 kompress
  • Ulangi terus kompresi dan bantuan nafas hingga 5 kali (1 siklus)

     2. A : Airway
  • Setelah melakukan kompresi jantung, pertolongan dilanjutkan dengan pembbebasan jalan nafas, ini meliputi pemeriksaan adanya sumbatanjalan nafas yang dapat disebabkan benda asing, fraktur tulang wajah, fraktur rahang bawah atau rahang atas, fraktuk rahang tenggorokan. Dalam hal ini bisa dilakukan Head tilt dan Chin lift atau jaw thrust
  • Cara untuk Head tilt dan Chin lif yaitu dengan angkat dagu tekan dahi dan pastikan tidak adanya sumbatan jalan nafas
  • Cara untuk Jawthrust dengan melatakkan kedua ibu jari di pipi penderita (cara ini dilakukan untuk korban kecelakaan, karna kalau dilakukan cara Head tilt dan Chin lif ditakutkan akan memperparah fraktur pada penderita)
Head tilt dan Chin lif

Jaw Thrust


     3. B : Breathing
  • Airway yang baik tidak menjamin pernafasan yang baik.Ventilasi yang baik meliputi fungsi yang baik dari paru, dinding dada dan diafragma.
  • Jika penderita bernafas : Jika penrafasannya optimal dengan frekuensi normal, tempatkan penderita pada posisi pemulihan. 
  • Jika pernafasannya tidak optimal dan frekuensinya cepat atau lebih lambat dari normal, lakukan tiupan nafas mouth to mouth dengan 1 tiupan setiap 5 detik. Periksa secara berkala tiap 2 menit.
  • Jika penderita tidak bernafas : Lakukan bantuan nafas mouth to mouth, dengan tiupan nafas perlahan. Lakukan 2 detik pertiupan nafas. Pemberian bantuan nafas juga bisa dilakukan dengan bantuan alat sangkup wajah (face mask)
  • Amati pergerakan dada ketika pemberian bantuan nafas dilakukan
  • Periksa ulang nadi dengan mempalpasi Arteri Carotis Komunis setiap 5 siklus.


  • Jika penderita masih mengalami henti nafas atau henti jantung, lakukan terus CAB minimal selama 25-30 menit. Dan evaluasi terus tanda-tanda kehidupan penderita dan hentikan bantuan apabila:
  1. Anda merasa lelah
  2. Bantuan dari petugas kesehatan telah datang
Recovery Position

  Adalah penempatan posisi penderita, setelah resusitasi berhasih dilakukan. Hal ini bertujuan agar jalan nafas diharapkan tetap bebas dan mencegah aspirasi jika terjadi muntah. Caranya dengan 
  • Penempatan lengan kanan membentuk sudut di elbow joint dan lengan diletakkan ke atas mengarah ke kepala.
  • Letakkan lengan kiri pada sela leher
  • Tarik kaki kiri penderita ke arah atas den miringkan mengarah tanah
  • Dan tempatkan penderita menghadap ke kita


Sekian dari saya, semoga bermanfaat =D. Mohon maaf bila ada kesalahan.. Have a nice day ;)


0 komentar:

Posting Komentar

Categories

Picture

Artikel. Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu..
Hello everyone thank you for come to my blog, i'm sorry if i have mistake about anything, and i hope my post can help everyone. Have a nice day



Time